Pages

Tuesday, October 23, 2012

Jaan Ehlvest, Pecatur yang Hobi Menulis

GM Jaan Ehlvest termasuk salah satu pecatur top level dunia yang masih aktif sampai saat ini. Pernah bermain di World Cup berkali-kali dan menerbitkan banyak buku membuat pecatur berusia 49 tahun itu mempertahankan performanya.

Pemilik gelar master psikologi ini juga sangat peduli dengan perkembangan catur dan bagaimana menghasilkan pecatur berkualitas. Berikut, simak penuturan penggemar Bobby Fischer tersebut yang turun di Indonesia Open Chess Championship (IOCC) 2012.

IOCC adalah turnamen catur yang digagas oleh Ketua Umum PB Percasi Hashim Djojohadikusumo. Turnamen ini merupakan yang kedua kali diselenggarakan oleh Percasi. Berikut petikan wawancara dengan Ehlvest.

Bagaimana IOCC 2012, menurut Anda?

IOCC 2012 merupakan kali kedua turnamen ini digelar. Turnamen yang pertama, saya tak bisa bermain karena saya harus tampil di turnamen lain yang telah saya sepakati. Turnamen ini sangat baik karena pemain-pemain unggulan saja bisa kalah atau ditahan seri. Jadi turnamen ini berlevel tinggi.

Bagaimana catur di Indonesia menurut Anda?

Indonesia memiliki penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Dari jumlah yang sangat banyak itu, tentu bisa ditemukan pemain berbakat. Namun, dana tentu menjadi salah satu masalah. Tak hanya itu, letak Indonesia yang cukup jauh juga menjadi pertimbangan. Saya memiliki teman, dia pelatih asal Kazakstan yang melatih di India. Dari sisi biaya, hal ini lebih ringan karena letak Kazakstan dan India yang sangat dekat.

Pelatih juga menjadi salah satu hal yang penting dalam mengembangkan catur di sebuah negara. Saat ini, Indonesia memiliki Ruslan Scherbakov yang melatih beberapa pemain. Dia pelatih yang bagus tapi tak bisa menjangkau seluruh Indonesia dan hanya memiliki satu pelatih juga memicu kebosanan kepada para pecatur yang dilatih karena hanya itu-itu saja. Belum lagi, memilih pelatih haruslah tepat. Selain itu, pembiayaan para pecatur untuk mengikuti turnamen tak sedikit.

Bagaimana catur menurut Anda?

Catur adalah olahraga yang sangat sulit ketika bermain di top level karena turnamennya yang sangat ketat. Catur adalah olahraga yang berseni jadi saya berusaha untuk membuatnya mudah dipahami. Oleh sebab itu, saya membuat buku untuk anak-anak mempelajari catur. Saya mencoba untuk mengajar anak-anak. Intinya, dalam mengajar catur adalah proses yang paling penting, bukan hasil. Jadi pelatih mencari murid untuk menang, tapi guru mengajarkan aturan dan permainan.

Anda lebih memilih menjadi penulis atau pecatur?

Pecatur karena saya termasuk orang yang sulit untuk berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Menjadi penulis membutuhkan konsentrasi panjang. Meskipun begitu, saya sering mengalami bosan dan kehilangan ketertarikan dalam sebuah babak di pertandingan. Apalagi saya pernah bermain di level teratas dunia bersama Anatoly Karpov dan Gary Kasparov sehingga turnamen sekarang sangat berbeda. Saya juga pernah berada di nomor empat dunia. Saya tak berniat untuk menyepelekan para lawan, tapi persaingan sekarang tak seperti dulu lagi. Turnamen semakin banyak sehingga pemain-pemain baik semakin banyak.

Salah satu buku anda berjudul Story of a Chess Player. Mengapa Anda menerbitkan buku itu? Apakah itu bentuk protes kepada catur Estonia?

Buku ini saya buat ketika saya berada di Amerika Serikat tapi itu adalah buku mengenai introspeksi diri. Saya bukan orang yang kasar dan saya tak ingin mengatakan hal buruk tapi saya hanya ingin menunjukkan bagaimana catur itu. Bagaimana saya menjadi satu-satunya pemain terbaik Estonia selama beberapa lama. Saya harus mengkritisi hal tersebut karena itu adalah tugas saya.

Anda masih warga negara Estonia?
 
Ya, saya masih warga negara Estonia dan sekarang saya juga tinggal di Estonia. Saya hanya membela federasi catur Amerika Serikat.

Mengapa Anda memilih Amerika Serikat?

Banyak alasan. Untuk masuk ke kualifikasi Piala Dunia, saya harus bermain di zona continental. Saat itu saya sedang mengerjakan sesuatu di Amerika Serikat sehingga saya tak bisa travelling dan bermain di Eropa. Jadi saya pindah bukan karena mencari keuntungan. Catur bersifat sangat global sehingga banyak hal bisa terjadi. Seorang pecatur bisa memiliki warga negara yang berbeda dari federasi yang dibelanya.


SUMBER : Hendra Mujiraharja - Okezone

No comments:

Post a Comment