GM Jaan Ehlvest termasuk salah satu pecatur
top level dunia yang masih aktif sampai saat ini. Pernah bermain di
World Cup berkali-kali dan menerbitkan banyak buku membuat pecatur
berusia 49 tahun itu mempertahankan performanya.
Pemilik gelar master psikologi ini juga sangat peduli dengan
perkembangan catur dan bagaimana menghasilkan pecatur berkualitas.
Berikut, simak penuturan penggemar Bobby Fischer tersebut yang turun di
Indonesia Open Chess Championship (IOCC) 2012.
IOCC adalah turnamen catur yang digagas oleh Ketua Umum PB Percasi
Hashim Djojohadikusumo. Turnamen ini merupakan yang kedua kali
diselenggarakan oleh Percasi. Berikut petikan wawancara dengan Ehlvest.
Bagaimana IOCC 2012, menurut Anda?
IOCC 2012 merupakan kali kedua turnamen ini digelar. Turnamen yang
pertama, saya tak bisa bermain karena saya harus tampil di turnamen lain
yang telah saya sepakati. Turnamen ini sangat baik karena pemain-pemain
unggulan saja bisa kalah atau ditahan seri. Jadi turnamen ini berlevel
tinggi.
Bagaimana catur di Indonesia menurut Anda?
Indonesia memiliki penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Dari jumlah yang
sangat banyak itu, tentu bisa ditemukan pemain berbakat. Namun, dana
tentu menjadi salah satu masalah. Tak hanya itu, letak Indonesia yang
cukup jauh juga menjadi pertimbangan. Saya memiliki teman, dia pelatih
asal Kazakstan yang melatih di India. Dari sisi biaya, hal ini lebih
ringan karena letak Kazakstan dan India yang sangat dekat.
Pelatih juga menjadi salah satu hal yang penting dalam mengembangkan
catur di sebuah negara. Saat ini, Indonesia memiliki Ruslan Scherbakov
yang melatih beberapa pemain. Dia pelatih yang bagus tapi tak bisa
menjangkau seluruh Indonesia dan hanya memiliki satu pelatih juga memicu
kebosanan kepada para pecatur yang dilatih karena hanya itu-itu saja.
Belum lagi, memilih pelatih haruslah tepat. Selain itu, pembiayaan para
pecatur untuk mengikuti turnamen tak sedikit.
Bagaimana catur menurut Anda?
Catur adalah olahraga yang sangat sulit ketika bermain di top level
karena turnamennya yang sangat ketat. Catur adalah olahraga yang berseni
jadi saya berusaha untuk membuatnya mudah dipahami. Oleh sebab itu,
saya membuat buku untuk anak-anak mempelajari catur. Saya mencoba untuk
mengajar anak-anak. Intinya, dalam mengajar catur adalah proses yang
paling penting, bukan hasil. Jadi pelatih mencari murid untuk menang,
tapi guru mengajarkan aturan dan permainan.
Anda lebih memilih menjadi penulis atau pecatur?
Pecatur karena saya termasuk orang yang sulit untuk berkonsentrasi dalam
waktu yang lama. Menjadi penulis membutuhkan konsentrasi panjang.
Meskipun begitu, saya sering mengalami bosan dan kehilangan ketertarikan
dalam sebuah babak di pertandingan. Apalagi saya pernah bermain di
level teratas dunia bersama Anatoly Karpov dan Gary Kasparov sehingga
turnamen sekarang sangat berbeda. Saya juga pernah berada di nomor empat
dunia. Saya tak berniat untuk menyepelekan para lawan, tapi persaingan
sekarang tak seperti dulu lagi. Turnamen semakin banyak sehingga
pemain-pemain baik semakin banyak.
Salah satu buku anda berjudul Story of a Chess Player. Mengapa
Anda menerbitkan buku itu? Apakah itu bentuk protes kepada catur
Estonia?
Buku ini saya buat ketika saya berada di Amerika Serikat tapi itu adalah
buku mengenai introspeksi diri. Saya bukan orang yang kasar dan saya
tak ingin mengatakan hal buruk tapi saya hanya ingin menunjukkan
bagaimana catur itu. Bagaimana saya menjadi satu-satunya pemain terbaik
Estonia selama beberapa lama. Saya harus mengkritisi hal tersebut karena
itu adalah tugas saya.
Anda masih warga negara Estonia?
Ya, saya masih warga negara Estonia dan sekarang saya juga tinggal di
Estonia. Saya hanya membela federasi catur Amerika Serikat.
Mengapa Anda memilih Amerika Serikat?
Banyak alasan. Untuk masuk ke kualifikasi Piala Dunia, saya harus
bermain di zona continental. Saat itu saya sedang mengerjakan sesuatu di
Amerika Serikat sehingga saya tak bisa travelling dan bermain di Eropa.
Jadi saya pindah bukan karena mencari keuntungan. Catur bersifat sangat
global sehingga banyak hal bisa terjadi. Seorang pecatur bisa memiliki
warga negara yang berbeda dari federasi yang dibelanya.
SUMBER : Hendra Mujiraharja - Okezone
No comments:
Post a Comment