Pages

Tuesday, November 27, 2012

Gonta - ganti pacar. Kebanggan atau Kerugian??


Berganti - ganti pacar mungkin sudah biasa dikalangan anak muda. kegiatan itu dilakukan biasanya dikarenakan kurang cocok dengan pasangan atau ingin mendapat tantangan lebih. Tetapi jika Anda merasa tidak bisa hidup tanpa pasangan sehingga setelah putus langsung menjalin hubungan kembali dan itu terjadi terus-menerus, bisa menjadi berbahaya.Setiap orang tentu ingin menemukan pasangan yang terbaik untuk masa depan. Tetapi, bukan dengan menjadi “serial dater”. Menjalin hubungan hanya karena merasa tidak tahan dengan status lajang ( alias kesepian ), justru bisa membawa kekecewaan lebih dalam. seperti yang dilansir oleh situs terkenal associatedcontent.com yang pernah saya baca. gonta ganti pacar dapat berakibat :



- Kekecewaan berulang
Seorang yang sering gonta-ganti pacar cenderung menghabiskan sebagian besar hidup mereka dalam kekecewaan. Itu karena mereka mengandalkan orang lain untuk mendapat kebahagiaan.
Mungkin terdengar klise, tetapi sumber kebahagiaan berasal dari diri sendiri. Melihat pasangan sebagai sumber kebahagiaan hanya akan menimbulkan rasa sakit karena apa yang mereka lakukan tak akan pernah terasa cukup.

- Ketidakmandirian
Seorang “serial dater” segera mencari pacar baru setelah putus bisa jadi karena ia selalu mengandalkan orang lain dalam banyak hal. Seperti untuk menjemputnya, menemaninya berbelanja dan banyak hal ini. Hal ini justru membuat dirinya makin terjebak dalam ketidakmandirian.

- Menghabiskan waktu
Menjalin hubungan untuk menghindari kesendirian mungkin tampak seperti solusi yang pas. Tetapi bagi “serial dater” justru banyak waktu yang terbuang karena menjalin hubungan yang buntu. Padahal bisa saja ada kemungkinan untuk mendapatkan pasangan yang pas. Namun, karena mereka sedang menjalin hubungan yang tidak jelas, kesempatan pun pergi begitu saja.
Kembali kepada topik judul diatas, gonta - ganti pacar suatu kebanggan atau kerugian?? pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh individu masing - masing. Tapi beberapa sahabat saya berpendapat .
pendapat pertama :"Semua pertanyaan di kembalikan saja ke yang pacaran...
Buat Α̲̅ƿ㪠dia pacaran?
Melepas kesepian kah.?
Kurang gaean kah?

Nafsu kah?
Penyemangat kah?
Atau pendamping hidup?
..
Kalo alasan nya cuman untuk melepas kesepian, i think..itu hanya alasan yang gak masuk akal yang gag perlu di bahas...
.Klw misalnya untuk "nafsu, penyemangat, atw malah pendamping hidup,
Itu baru perlu di bahas dan di perdebatkan..."
pendapat kedua : "Entah itu namanya pacaran, ta'aruf dan apalagi istilahnya.... yang pasti itu semua ga selayaknya kalo dikarenakan faktor kesepian....karena setiap pribadi memiliki hak untuk menikmati hidupnya termasuk dalam menjalani sebuah pertemanan, persahabatan,dsb. Biarlah itu kembali kepada pribadi masing- masing tentunya dengan segala komitmen nya.... "
jadi kesimpulannya semua terserah masing - masing individu. karena kita mempunyai hak sendiri-sendiri. Apapun yang anda lakukan yang penting harus tau konsekuensinya dan berkomitmen penuh.
 semoga bisa menambah wawasan bagi teman - teman sekalian :)
 

No comments:

Post a Comment