Assalamualaikum wr.wb
Yang saya hormati bapak Sutaji selaku pengajar bahasa Indonesia kelas XII
Dan teman – temanku yang berbahagia
Pertama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah yang maha Esa yang mana telah memberikan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita sehingga kita bisa berkumpul disini tanpa ada halngan satu apapun.
Kedua, sholawat dan salam tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, figur faforit yang harus kita teladani, nabi Muhammad SAW
Ketiga, saya disini akan membawakan pidato yang berjudul
MORAL PEMUDA INDONESIA
Sudah menjadi wacana , kerusakan moral yang terjadi pada kawula muda telah mencapai titik kritis. Titik yang mengkhawatirkan. Terjadinya pelanggaran norma – norma social yang dilakukan oleh para muda mudi merupakan masalah yang terpenting bangsa ini. Karena mereka / kita adalah penerus bangsa yang nantinya akan memperbaiki sumber daya manusia. Ketika etika social masyarakat sudah tidak diperdulikan lagi oleh kaum muda, maka perbaikan bangsa dan Negara akan mengalami hambatan.
Sebagai contoh, sering sekali kita mendengar kasus tawuran antar pelajar, hal ini seakan menjadi kebiasaan dikalangan remaja kita. Bahkan ironisnya persoalan yang memicu terjadinya kontak fisik adalah hal – hal yang sangat sepele. Misalnya karena minta rokok dan tidak diberi, rebutan pacar dal lain – lain. Kontak fisik seolah menjadi solusi satu – satunya untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Mereka tidak lagi memikirkan akibat akibat yang akan diderita oleh berbagai pihak, diri sendiri, orang tua dan orang lain.
Dari dua juta pecandu narkoba dan obat obatan 90% adalah generasi muda, karena itu narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa.
Negara kita sedang mengalami ancaman badai yang sangat mengkawatirkan. Peredaran minuman keras dan narkoba semakin mengarah pada peningkatan yang signifikan. Tak jarang kita sering melihat di TV, radio tindak criminal yang terjadi bersumber dari obat – obatan dan minuman keras.
Sungguh sangat disayangkan. Dahulu Indonesia pernah dijuluki macan asia. Itu bukan hanya sekedar julukan. Macan, hewan pemuru yang ditakuti hewan lain, sosok mata yang tajam membuat lawannya lari. Seperti Indonesia. Dahulu Indonesia dikenal dengan keberaniannya. Mentalnya yang kuat membuat penjajah takut dan pergi. Tapi sekarang, seakan macan itu sakit, sehingga tidak menampakkan kejantanannya lagi, kita mudah terpengaruh oleh etika bangsa lain. Moral yang hanya berfoya – foya. Dengan alas an untuk mengikuti tren.memang gensi itu mahal. Dengan alas an megikuti tren kita telah melupakan moral social dan etika bangsa kita sendiri yang tak ternilai harganya.
Semua orang menganggap orang yang bermental baja itu merupakan orang yang berani bertarung, bertengkar demi bisa mendapatkan sesuatu, demi gelar untuk ditakuti orang lain. Apa ini yang dimaksud dengan bermental baja? Tidak! Kita malah akan dikucilkan oleh semua orang. Orang yang bermental baja adalah orang yang berani berdiri di depan, bukan untuk menindas tapi untuk memimpin. Berani karena benar, bertanggungjawab dan mengakui jika melakukan kesalahan.
Jangan karena gengsi kita melupakan etika dan budaya bangsa kita sendiri
Jangan karena gengsi kita menuju hal hal yang negative.
Sebenarnya kita sering diingatkan dan diperlihatkan dampak dan kerugian minum minuman keras,narkoba. Seperti yang pernah dikatakan bang haji rhoma irama (song miras)
sebenarnya kita tidak tahu? Apa pura – pura tidak tahu?
Jadi kita harus bisa berfikir mana yang baik dan mana yang buruk. Bukan baik menurut kita saja. tapi baik menurut orang lain dan orang disekitar kita juga. Kita semua adalah teman, perselisihan itu wajartapi jangan sampai terjadi kontak fisik yang ita handalkan. Waktunya kita bersiap diri, bersama saman membangun generasi bangsa yang baik. Karena ini adalah Negara kita sendiri!!!!
geg opo lo
ReplyDelete